Rabu, 08 Juni 2016

Kegiatan Tengah Semester

KTS ( kegiatan tengah semester) merupakan kegiatan wajib yang dilaksanakan oleh SMA Trisila untuk memberikan suasana baru untuk para siswa , karena kegiatan ini bertujuan untuk memberikan hiburan dan juga memberikan pengetahuan yang baru bagi siswa di luar kelas.

Antusias para peserta KTS ketika di dalam kendaraan.

 Jika banyak sekolah yang memilih mengisi kegiatan tengah semester dengan menyedot banyak dana dan berkeliling di luar kota untuk melihat keindahan dikota lain maka berbeda dengan SMA Trisila. Dengan semboyan “Surabaya kota pahlawan” maka siswa SMA Trisila memutuskan untuk KTS di dalam kota Surabaya, dan hasilnya juga tidak kalah dengan berkeliling di luar kota. Di kota Surabaya ternyata banyak sekali ilmu pengetahuan yang belum pernah kita ketahui sebelumnya, di kota yang biasanya disebut-sebut sebagai kota pahlawan ini menyimpan banyak sekali sejarah yang sangat mengagumkan. Banyak tempat bersejarah di kota tercinta kita ini antara lain

1.     Jembatan petekan (jembatan canggih yang dimiliki Surabaya peninggalan bangsa Belanda). Jembatan ini dibangun pada tahun 1935 selesai pada tahun 1936.

Keseriusan para siswa mendengarkan sejarah menarik jembatan petekan


Bagaikan sambil menyelam minum air, terlihat Suka cita para siswa ketika berada di jembatan petekaan
     


2. Jembatan merah (Roode Brug) jembatan yang sangat penting pada masanya karena menjadi sarana penghubungan paling vital melewati kalmias menuju gedung keresidenan Surabaya, namun sayangnya sekarang jembatan itu sudah tidak berbekas lagi.

Keseriusan para siswa mendengarkan sejarah jembatan petekan yang sudah tak berbekas lagi.


 3.   Rumah sembahyang The, yang berada di Jalan Karet no 50 Kelurahan Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya. Didirikan pada tahun 1884 oleh The Goan Tjing. Ayahnya bernama The sing koo dan ibunya bernama Liem Gie Nio.

Gambar rumah sembahyang keluarga The walaupun tampak luar seperti rumah yang tak berpenghuni namun didalam rumah tersebut masih terdapat barang-barnag antik layak pakai.


4.     Kantor Pos Surabaya, Kebun Rojo
Kantor pos yang sekarang berdirih kokoh di pusat kota ini merupakan kantor pos tertua di Surabaya, kantor pos ini dibangun pada tahun 1880 dan menjadi rumah kediaman serta kantor kabupaten Surabaya sampai tahun 1881.

Tahukah kalian, bahwa dahulu presiden pertama Republik Indonesia bersekolah di tempat yang sekarang kita kenal sebagai kantor pos kebun rojo Surabaya.


5.     Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria
Gereja permanen pertama di Surabaya dibangun oleh pastor H. Waanders yang resmikan tanggal 22 maret 1822, lokas gereja saat itu berada di tikungan Roomsche Kerkstraat dan komedieplein  (sekarang disebut Jalan Cenderawasih dan Jl Merak). Pada tahun 1867, bagunan ini mengalami retak akibat gempa bumi, sehingga 4 april 1899 dibangunlah gereja baru di Tempelstraat(jl kepanjen) dengan arsitek W. Weestmas.

    
Di dalam gereja para siswa mendengarkan sejarah gereja tertua tetapi tetap berdiri kokoh.

6.       De Javasche Bank
De javasche Bank didiikan pada tahun 1828 dalam bentuk persero terbatas dan pada tahun itu juga mendapatkan hak octrooi sebagai bank sirkulasi. Bankini didirikan atas perintah Raja Willem I, namun pada tahun 1910 bank ini dipugar dan dibangun kmbali ditempat yang sama. De Javasche Bank mengalami sekitar tahun 1920an. Semua ruang digeser daan dirubah tanpa merubah kolom bangunan, bahkan posisi pintupun digeser, yang semula ada di pinggir, digeser menjadi pintu tengah. Pintu putar yang ada di gedung De Javasche Bank ini baru menjadi trend di Amsterdam sekitar tahun 1922.
Terlihat salah satu pengunjung yang sedang mengamati pintu putar yang telah menjadi trend di Amsterdam.


Kegiatan siswa saat berada di dalam De Javasche Bank

Ayo kita cintai kota pahlawan dengan cara menjaga dan mempelajari sejara yang ada di kota tercinta kita ini teman.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar